cover
Contact Name
Asmara Yanto
Contact Email
Asmara Yanto
Phone
-
Journal Mail Official
asmarayanto@yahoo.com
Editorial Address
-
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Jurnal Teknik Mesin
ISSN : 20894880     EISSN : 25988263     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Teknik Mesin (JTM) is a journal aims to be a peer-reviewed platform and an authoritative source of information. We publish original research papers, review articles and case studies focused on mechanical engineering and other related topics. All papers are peer-reviewed by at least two referees. JTM is managed to be issued twice in every volume (April and October).
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 1 (2011)" : 10 Documents clear
PENGARUH MODEL KEBOCORAN DINDING PIPA SAMPING TERHADAP FLUKTUASI TEKANAN ALIRAN DUA FASE AIR-UDARA PADA PIPA HORISONTAL Syafrul Hadi
Jurnal Teknik Mesin (JTM) Vol 1, No 1 (2011)
Publisher : LP2M - Institut Teknologi Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.889 KB)

Abstract

Aliran dua fase pada pipa akan memberikan pola aliran yang berbeda dan karakteristik slip antar fase. Pola aliran dapat diidentifikasi dengan fluktuasi tekanan, deteksi kebocoran harus menentukan karakteristik (pola aliran) sebelum suatu titik kebocoran dapat dikenali. Pendeteksian kebocoran aliran dua fase adalah lebih rumit dengan melibatkan distribusi fase di dalam pipa dan lokasi kebocoran pada sekeliling pipa. Bentuk kebocoran yang diteliti terjadi pada pipa dengan berdiameter 7 mm dan berposisi pada samping dinding pipa. Pada penelitian ini digunakan dua buah pressure differential tranducer yang dipasang di sisi upstream (sebelum kebocoran) dan sisi downstream (setelah kebocoran) dengan jarak 400 mm. Sinyal fluktuasi penurunan tekanan direkam dengan menggunakan akuisisi data (data acquisition) dan diolah dengan menggunakan Digital Signal Prossesing (DSP) dan Fast Fourier Transform (FFT) untuk menghasilkan Power Spectrum Density (PSD). Hasil penelitian ini memperlihatkan perubahan/perbedaan yang jelas pada pola sinyal fluktuasi penurunan tekanan di sisi upstream dan sisi downstream, bila terjadi kebocoran pada bagian samping pipa untuk aliran plug, aliran slug.
STUDI KEKUATAN HASIL LAS OXY-ACETYLENE PADA VARIASI KAMPUH Nofriady Handra; Peri Indra Yudi
Jurnal Teknik Mesin (JTM) Vol 1, No 1 (2011)
Publisher : LP2M - Institut Teknologi Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.909 KB)

Abstract

The welding use gas of Oxy-Acetylene as source of heat represent one of the way of weld which quite a lot used at field. The test at the result of oxy-acetylene conducted with a few form different of groove, to know strength of weld form groove of test. Objective of the research is to knowing strength of result weld Oxy-Acetylene at steel of ST 37 which is joint on form groove of U,V and X. The result test of strength steel ST 37 with thick the sample is 5 mm which is with Oxy-Acetylene form of groove U,V and X this can be concluded, the tensile strength of weld steel which is smaller than tensile strength of the steel without weld, and weld steel result have the character of brittle and coarse grain. Tensile strength result of biggest welding happened at test of weld with form groove V that is equal to 317.7 N / mm . Joint of weld with form groove U have : Fmaks = 16768.8 N, groove V : Maks F = 19856.3 N and groove X : Maks F = 17381.2 N.
PENGARUH VISKOSITAS MEDIA CELUP TERHADAP KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO MARTENSITIC WHITE CAST IRON ASTM A532 Subardi Subardi; Ratna Kartikasari; Achmad Supiani
Jurnal Teknik Mesin (JTM) Vol 1, No 1 (2011)
Publisher : LP2M - Institut Teknologi Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.447 KB)

Abstract

Besi tuang putih memiliki keunggulan yaitu tahan aus, tahan korosi, kekuatan dan keuletan yang tinggi serta tahan terhadap perubahan suhu Besi tuang putih banyak digunakan pada industri pembuatan roda kereta api, rol untuk menggerus (grinding), dan plat penghancur batu. Kelemahan dari besi tuang putih tersebut adalah ketahanan terhadap keausan belum maksimal. Peningkatan ketahanan terhadap keausan salah satunya dengan proses heat treatment. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh viskositas pada media celup terhadap kekerasan dan struktur mikro besi tuang putih martensitik ASTM A532. Spesimen besi tuang putih martensitik ASTM A532 merck Cr 12, CR 17, CR 21 dengan ukuran 15 mm x 10 mm x 10 mm, selanjutnya dilakukan proses uji komposisi, heat teatment dengan suhu 900ºC ditahan 30 menit, lalu dicelupkan media oli dengan viskositas SAE 10, SAE 30, SAE 50. Pengujian meliputi uji kekerasan vickers dan pengamatan struktur mikro. Hasil pengujian komposisi kimia menunjukkan ASTM A532 CR12 mempunyai unsur C (carbon) sebesar 1.75% dan unsur Cr (Chromium) sebesar 14.24% masuk dalam kategori golongan besi tuang putih martensitik ASTM A532 Type A. ASTM A532, pada spesimen CR17 mempunyai unsur C (carbon) sebesar 2.15%, unsur Cr (Chromium) sebesar 17.90%, masuk golongan ASTM A532 Class II Type B. Dan Cr21 mempunyau unsur C (carbon) sebesar 3,15%, unsur Cr (chromium) sebesar 19,25% termasuk golongan ASTM A532 Type E. Hasil struktur mikro ASTM A532 terdiri dari struktur martensit, perlit dan Carbida Cr. Hasil pengujian kekerasan media quenching oli (SAE 10, SAE 30 dan SAE 50) untuk merck CR 12, CR 17, CR 21 nilai kekerasan berbeda jauh (signifikan). Kekerasan tertinggi dari ketiga merck besi tuang putih adalah CR 12 sebesar 1017,5 Kg/mm² pada quenching SAE 10, struktur martensit menjadi berkurang namun carbida Cr bertambah sehingga kekerasan menjadi tinggi. Dan kekerasan terendah pada CR 21 yaitu 600,1 Kg/mm² pada quenching SAE 50, pemanasan akan menurunkan jumlah martensit dan carbida sehingga kekerasan menurun.
PENGARUH LAPISAN KERAS TiN TERHADAP UMUR PAHAT BUBUT HSS PADA SAAT PEMESINAN BAJA CARBON SEDANG Gusri Akhyar Ibrahim
Jurnal Teknik Mesin (JTM) Vol 1, No 1 (2011)
Publisher : LP2M - Institut Teknologi Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (615.693 KB)

Abstract

To increase performance of the tool life can be improved by hard coating surface on the tool using sputtering method. The research aims to deposit titanium and nitrogen thin film on surface of high speed steel tool, and also to investigate the effect of the TiN coating, which was coated by titanium and nitrogen using sputtering DC method, on the tool life. Thin film was deposited by sputtering method in vacuum chamber and flowed argon and nitrogen simultaneously. Trials machining of medium carbon steel material were done at various depth of cut of 0.5, 1.0 and 1.5 mm, feedrate of 0.084, 0.090 and 0.112 mm/rev and cutting speed of 23, 28, 32, 36, 42 and 48 m/min. The results showed that optimal cutting depth of coated and uncoated tools were 1 mm, tool life and removed volume was after coated titanium and nitrogen increased at 17% dan 40,3%, respectively.
PENGARUH ORIENTASI SERAT PADA KOMPOSIT RESIN POLYESTER/ SERAT DAUN NENAS TERHADAP KEKUATAN TARIK Hendriwan Fahmi; Harry Hermansyah
Jurnal Teknik Mesin (JTM) Vol 1, No 1 (2011)
Publisher : LP2M - Institut Teknologi Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.935 KB)

Abstract

Pineapple leaf fiber as one of the natural fiber is currently available in high abundance, but not utilized and discarded as waste. Pineapple leaf fibers but can still be used as one alternative to natural fiber composite material. Pineapple fiber orientation variation 00, 00; 450, 00; 900to influence significantly the tensile strength of the composite. There is a maximum tensile strength with orientation 00; 450. From the results obtained using natural fibers found pineapple average of stress composite with fiber orientation 00 = 37,88 N / mm2 ,00; 450= 41,81 N /mm2, 00; 900= 39,37 N / mm2, from the results of this test we can deduce the nature of fiber reinforced resin pineapple can increase the tensile strength.
PENGARUH VARIASI MEDIA PENDINGIN HASIL SAMBUNGAN LAS BAJA PADUAN TERHADAP NILAI KETANGGUHAN Asfarizal Asfarizal; Rony Richardo
Jurnal Teknik Mesin (JTM) Vol 1, No 1 (2011)
Publisher : LP2M - Institut Teknologi Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (683.816 KB)

Abstract

The welding SMAW has processed in high temperature (1500oC) and variation of cooling methode will give differences of value impact. The research is weld for steel alloy with three variation lap joint (I, U, V) and three cooling media (air, sea water and oil). The analysis and solution of the research conclude that weld joint by using seam V, U and I, has the highest impact in energy and value within the air cooling media. This lap joint inclined to ductile. The lap joint in the cooling media of sea water and oil has low impact in energy and value. This lap joint inclined to brittle.
A SOLAR ASSITED DRYING SYSTEM FOR GREEN TEA Yahya, M
Jurnal Teknik Mesin (JTM) Vol 1, No 1 (2011)
Publisher : LP2M - Institut Teknologi Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.177 KB)

Abstract

Indonesia being situated near the equator receives abundant solar radiation and having characterized by an average daily solar radiation of about 600-700W/m2. This could be contributed as energy sources for drying green tea. This paper present the experimental studies conducted on the herbal tea or green tea using a solar assisted drying system. The drying system has an array of collector with the size 13.8 m2. The fresh tealeaves form the plantations are first soaked I warm water for five minutes. Next, Water from the tealeaves will be drained out and dried in the chamber. The collector is of the V-Groove type. The system has two fans to circulate air. A 10 kW auxiliary heater is also included and will be on if the temperature of the drying chamber is less than the specified preset temperature of 50oC. A drying chamber of 55oC can be reached at solar radiation levels of 600-700 Wm2 and ambient temperature of 27-34oC. The flow rate is fixed at 15.1 m3 /min. The initial moisture content is 87% (wet basis) and the final moisture content is 54% (wet basis). A total of 12 hours of drying time is required where solar energy contribute about 56% the total energy requirement.
PENGARUH LAMA PENGERINGAN SEKAM PADI TERHADAP TINGKAT KEMURNIAN SILIKA RICE HUSK ASH Ade Indra
Jurnal Teknik Mesin (JTM) Vol 1, No 1 (2011)
Publisher : LP2M - Institut Teknologi Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.126 KB)

Abstract

Proses pembuatan silika dilakukan dengan fariasi lama waktu pengeringan sekam padi yaitu 1 jam, 2 jam dan 3 jam dibawah sinar matahari. Silika RHA dihasilkan dari proses pembakaran dengan menggunakan tungku tanpa dibantu dengan tiupan udara. Hasil pembakaran berupa silika dari abu sekam padi diidentifikasi dengan menggunakan X-Ray Fluorescence (XRF), dari analisa tersebut menunjukkan bahwa lama pengeringan yang paling optimum adalah selama 2 jam, dimana menghasilkan tingkat kemurnian silika dari abu sekam padi mencapai 97,87 %.
FRETTING PADA SELONGSONG (SHAFT SLEEVE) POMPA SENTRIFUGAL KAPASITAS 900 m3 /jam di PDAM KOTA PADANG Ismet Eka Putra
Jurnal Teknik Mesin (JTM) Vol 1, No 1 (2011)
Publisher : LP2M - Institut Teknologi Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.708 KB)

Abstract

Bahan selongsong terbuat dari perunggu (bronze) dengan kandungan Lead dan Tin yang tinggi, termasuk dalam kategori ASTM B584, UNS C93200, memiliki sifat mampu mesin yang baik, kekerasan yang baik, ketahanan terhadap keausan yang baik. Selongsong mengalami keausan berupa lekukan-lekukan yang dalam sehingga terjadinya kebocoran yang tidak diizinkan, yang menyebabkan turunnya daya pompa dan berpengaruh kepada penurunan kapasitas pompa sentrifugal di Water Intake PDAM Kampung Koto Kota Padang – Sumatera Barat. Untuk mengetahui penyebab utama kerusakan sebagai upaya pencegahan kerusakan serupa tidak terulang kembali maka dilakukan serangkaian pengujian meliputi pengujian visual/ makro, pengujian metalografi dengan mikroskop optik, pengujian kekerasan dengan brinnel hardness test, dan pengujian komposisi kimia menggunakan optical emission spectrometry. Dari hasil pengujian diketahui bahwa telah terjadi keausan yang signifikan pada sisi permukaan area penerima beban yang menyebabkan tebal selongsong berkurang dan terlihat adanya lekukan-lekukan yang dalam. Fenomena ini mengarah kepada terjadinya fretting yaitu terbentuknya kerusakan berupa lekukan menggaris sebesar bidang yang bersentuhan dengan gland packing. Akibat gesekan, lapisan pelindung logam menjadi terkelupas oleh gland packing, tetapi logam secara alamiah berusaha kembali membentuk lapisan pelindung untuk melindungi material dasarnya. Proses terkelupas dan terbentuk kembali yang berulang inilah yang membuat lekukan-lekukan menjadi terlihat jelas pada selongsong. Penanggulangan dari permasalahan tersebut dapat diupayakan dengan memperbaiki sistem pendistribusian pelumas selongsong dan gland packing.
KEMAJUAN DARI PENGGUNAAN SISTEM SOLAR DESICCANT COOLING UNTUK BANGUNAN DI IKLIM TROPIS Arfidian Rachman
Jurnal Teknik Mesin (JTM) Vol 1, No 1 (2011)
Publisher : LP2M - Institut Teknologi Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.607 KB)

Abstract

Solar desiccant cooling (SDC) memiliki potensi penghematan konsumsi energi primer sepanjang tahun dibandingkan dengan sistem penyegaran udara konvensional untuk aplikasi di iklim panas dan lembab(tropis). Evaluasi kinerja dari sistem solar desiccant cooling ini (SDC) ini dilakukan untuk bangunan pada kondisi iklim dan pembebanan yang berbeda. Alternatif pengunaan sistem penyegaran ini secara teknis layak di gunakan, dengan pnghematan hingga 35,2% dari konsumsi energi primer sepanjang tahun di bandingkan dengan sistem penyegaranan udara konvensional. Alternative dari penggunaan solar desiccant cooling ini rekomendasi dari penyegaranan udara dengan kompresi uap-konvensional dengan desain sistem udara penuh. Sistem solar desiccant cooling ini menggunakan pengumpul radiasi matahari dengan menggunakan tabung kaca hampa udara, tipe ini di pilih karena lebih ekonomis dibandingkan dengan panel PV atau PVT.

Page 1 of 1 | Total Record : 10